BERANDA

Selasa, 10 April 2012

JANGAN SEPELEKAN BULETIN JUM'AT


Khasanah Buku

Kehadiran buletin Jum’at misalnya, yang selalu hadir pada hari Jum’at yang didistribusikan bagi pembaca yang melaksanakan shalat Jum’at, merupakan “sasaran” paling efektif, karena beberapa pertimbangan: 1) Posisi pembaca yang sedang menunggu pelaksanaan rangkaian shalat Jum’at merupakan waktu kosong; 2) Shalat Jum’at merupakan aktivitas religius, sehingga kehadiran buletin Jum’at bagi pembaca secara implisit “seakan’”bagian ibadah dari aktivitas tersebut; 3) Buletin Jum’at dikemas pendek dan sederhana, sehingga tidak terkesan membosankan.;4) Buletin sebagai media sosialisasi cetak yang mudah dilacak dokumentasinya.
Atas dasar tersebut buletin Jum’at pada gilirannya mempunyai kontribusi yang cukup signifikan bagi pembaca dan perkembangan pemikiran di wilayah distribusinya. Akankah DIY menjadi medan pertarungan pemikiran ‘idiologi’ keislaman? Untuk menguatkan asumsi tersebut, perlu pemetaan wacana keislaman yang tergambar baik secara eksplisit maupun implisit melalui isi muatan buletin-buletin Jum’at yang tersebar di wilayah DIY. Sehingga peneliti mengetahui arah pemikiran setiap buletin dan mau dibawa kemana pemikiran pembaca terhadap pemahaman agamanya.

Judul         :  Tipologi Wacana Keislaman Yogyakarta: Studi terhadap Buletin-Buletin Jum’at di Jogja
Penulis      :
Yusdani, Nyarwi, M. Roem Syibly
Penerbit    :
PSI UII – Kaukaba, Yogyakarta
Cetakan    : Pertama, Mei 2011
Tebal         : 72 halaman


Sumber: penerbitkaukaba.com